Karya : Claudia Vivi Ananta
Pagi ini mentari kembali menyinari bumi
Diiringi kicauan burung yang menyambut pagi
Dengan semangat di hati, ku coba jalani hari ini
Ku pijakan kaki
Mencoba tuk melangkah pergi
Teriring doa dari ayah dan bunda
Menjadikan hidupku semakin berharga
Ku gantung cita dan asa
Untuk menjadi manusia berguna
Tak banyak yang ku tahu
Tak banyak yang ku mau
Satu yang membuat ku pilu
Tak banyak orang yang beruntung sepertiku
Dunia.....
Indah yang kurasa
Tak dapat dirasakan mereka
Kebahagian yang ku terima
Tak sebanding dengan kebahagian yang mereka punya
Sungguh rumit perjalanannya
Kerikil menyentuh
Tak jarang hujan pun menghalanginya
Tetapi aku bangga pada mereka
Mereka tetap tegar menjalaninya
Jika rumput dan semut dapat berkata
Pastilah mereka kan katakan iba padanya
Kan bersedih melihatnya
Kan berusaha menghiburnya
Maaf....
Ku hanya bisa terdiam
Ku hanya bisa terpaku
Ku hanya bisa berharap
Dan ku tak bisa berkata apa-apa
Teman,
Mengapa hatimu lapang laksana bintang yang benderang
Mengapa kakimu kuat menopang hidup yang penuh rintang
Tubuhmu yang kurus mengapa tak kau hiraukan
Kau hanya pikirkan keluarga dan makan
Hidupmu kau gantungkan di lampu merah
Dengan keramaian kota yang ada dan kekejaman di dalamnya
Semangatmu tak dapat diukur
Kau lepaskan cita-citamu untuk membantu keluarga
Tangan mungil kau gunakan untuk bekerja
Kau balikan untuk mendapat iba si pengendara
Tak cukup hanya itu
Kau juga rela dengan caci maki mereka
Aku tahu di balik semua itu batinmu menjerit
Teriakannya membelit syaraf-syarafmu
Membuatmu ingin terbebas dari semua itu
Kawan.. sedih sekali kisahmu
Maaf...
Hanya doa dan tulisan yang tak berarti ku buat untukmu
Semoga asamu dapat terwujud
Untuk menjadi anak bangsa yang berguna kelak
0 komentar:
Posting Komentar