Otak mengandung ingatan tentang apa yang baru saja dilihat dengan menyelaraskan gelombang otak dalam rangkaian ingatan kerja, sebagaimana ditunjukkan oleh sebuah studi hewan oleh National Institutes of Health.
Charles
Gray, Ph.D., dari Montana State University, Bozeman, dari National
Institute of Mental Health (NIMH), dan koleganya melaporkan temuan ini
tanggal 1 November 2012 secara online di jurnal Science Express.
“Penelitian ini menunjukkan, untuk pertama kalinya, kalau ada informasi mengenai ingatan jangka pendek tercermin dalam gelombang otak yang selaras,” jelas Gray.
“Masalah
besar neurosains adalah memahami bagaiman dan dimana informasi disandi
di otak. Studi ini memberikan lebih banyak bukti kalau osilasi listrik
skala besar di sepanjang daerah-daerah otak dapat membawa informasi
ingatan visual,” kata direktur NIMH Thomas R. Insel, M.D.
Sebelum
studi ini, para ilmuan telah mengamati pola selaras aktivitas listrik
antara dua hub rangkaian setelah seekor monyet melihat sebuah benda,
namun tidak yakin apakah sinyal ini sungguh-sunggu mewakili ingatan
visual jangka pendek tersebut di otak. Saat itu, diduga kalau osilasi
syaraf tersebut lebih berperan seperti polisi lalu-lintas, mengarahkan
informasi sepanjang jalan raya otak.
Untuk
mengetahui lebih jauh, Gray, Rodrigo Salazar Ph.D., dan Nick Dotson
dari Montana State serta Steven Bressler, Ph.D., dari Florida Atlantic
University, Boca Raton, merekam sinyal listrik dari sekelompok sel
syaraf di kedua hub dari dua monyet yang melakukan tugas mengingat kerja
visual. Untuk memperoleh hadiah, monyet harus mengingat sebuah benda –
atau lokasinya – yang mereka lihat sebentar pada layar komputer dan
mencocokkannya dengan benar. Para peneliti menduga melihat letusan
keselarasan saat periode tunda segera setelah objek tersebut hilang dari
layar, ketika monyet harus mempertahankan informasi tersebut sementara
dalam pikirannya.
Derajat aktivitas keselarasan, atau koherensi, antar sel di daerah tersebut di plot untuk berbagai benda yang dilihat monyet.
Gelombang
otak dari banyak sel syaraf di kedua hub, yaitu korteks prefrontal dan
korteks parietal posterior, terselaraskan dalam berbagai derajat –
tergantung identitas benda. Ini dan bukti lainnya menunjukkan kalau sel
syaraf di hub ini bersifat selektif untuk fitur tertentu dalam bidang
pandang dan kalau penyelarasan di rangkaian membawa informasi spesifik
isi yang dapat menyumbang pada ingatan kerja visual.
Para
peneliti juga menemukan kalau korteks parietal lebih berpengaruh
daripada korteks prefrontal dalam mengendalikan proses ini. Sebelumnya,
banyak peneliti menduga kalau laju penembakan satu sel syaraf di korteks
prefrontal, pelaksana eksekusi otak, adalah pemain utama dalam ingatan
kerja.
Karena osilasi diselaraskan
antara populasi sel berbeda dari rangsangan visual, secara teori mungkin
untuk menentukan jawaban yang benar untuk tugas penyesuaian yang
dilakukan monyet dengan semata hanya membaca gelombang otak mereka.
Begitu juga, keselarasan antara populasi sel di kedua hub juga berbeda
antar lokasi. Jadi lokasi informasi visual, seperti identitas benda,
juga tampak diwakilkan oleh gelombang otak selaras. Kembali, para
peneliti sebelumnya menduga kalau fungsi ini sebagian besar berhubungan
dengan laju penembakan sel syaraf.
Jadi temuan baru ini dapat membalik teori yang telah ada.
Selain NIMH, penelitian ini juga didukung oleh National Institute on Neurological Disorders and Stroke (NINDS).
Sumber berita:
Referensi jurnal:
R. F. Salazar, N. M. Dotson, S. L. Bressler, C. M. Gray. Content-Specific Fronto-Parietal Synchronization During Visual Working Memory. Science, 2012; DOI: 10.1126/science.1224000
Source : faktailmiah.com
0 komentar:
Posting Komentar